Sunday, May 3, 2015

Profil Kyai Syuhud Zayyadi

Pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Al-Khoirot ini belajar ilmu agama sejak kecil. Guru ngaji pertamanya adalah ayah beliau sendiri yaitu Kyai Zayyadi yang juga pengasuh pesantren Madukawan, Pamekasan Madura. Setelah itu beliau belajar di sejumlah pesantren baik di dalam maupun luar negeri. Guru-guru beliau antara lain:

KH. Zayyadi, Pondok Pesantren Madukawan, Pamekasan Madura.
KH. Thoha Pondok Pesantren Al-Falah Sumbergayam Pamekasan Madura
KH. Abdul Madjid Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan
KH. Imron Kholil Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Maduran
Syekh Amin Al-Kutbi Makkah Al-Mukarramah Arab Saudi
Syed Alwi Al-Maliki Makkah Al-Mukarramah Arab Saudi

Profil Kyai Haji (KH) Muhammad Syuhud Zayyadi pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Karangsuko, Pagelaran (Gondanglegi), Malang, Jawa Timur.

Saat kecil, beliau belajar ilmu agama pada ayah dan ibunya sendiri yaitu KH. Zayyadi dan Nyai Hj. Salmah. Setelah remaja beliau belajar di pesantren Bata-bata yang diasuh oleh pamannya sendiri yaitu KH. Abdul Majid bin Abdul Hamid bin Itsbat . Setelah itu beliau meneruskan nyantri ke Pondok Pesantren Saikhona Kholil Bangkalan yang saat itu diasuh oleh KH. Imron Kholil, sebelum kemudian meneruskan mengaji ke Makkah Al Mukarromah. Di Makkah beliau berguru pada beberapa masyayikh ternama yang terutama adalah Sayyid Amin Al-Kutbi dan Sayyid Alwi Al-Maliki ayah dari Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.

Lima tahun berada di Makkah beliau pulang dan menikah dengan Ny. Hj. Masluhah Muzakki Gondanglegi, Malang. Tidak lama kemudian pada 1963 beliau pindah ke desa Karangsuko kecamatan Gondanglegi dan mendirikan pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Al-Khoirot.

Pada 1993 KH. Syuhud Zayyadi meninggal dunia dan pimpinan pesantren diteruskan oleh menantunya yaitu KH. Zainal Ali Suyuthi yang masih ada hubungan keponakan mindoan (ayah KH. Zainal Ali ada hubungan kerabat sepupu [Jawa: mindoan] dengan KH. Syuhud.

Selain mendirikan pesantren Al-Khoirot, beliau juga dikenal sebagai tokoh masyarakat khususnya di desa Karangsuko, Pagelaran (dulu Gondanglegi), Malang. Sebagai pengakuan atas jasa-jasanya, pemerintah menjadikan nama Kyai Syuhud Zayyadi sebagai nama salah satu jalan di desa karangsuko.